BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Proses
kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang dimulai
dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan
kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan
persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi.
Dalam
menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil mengalami perubahan-perubahan
anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I,
sampai dengan trimester III kehamilan.Perubahan-perubahan anatomi tersebut
meliputi perubahan metabolism, berat badan dan indeks masa tubuh ( IMT ).
Dalam
kehamilan, terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang
menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa
dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin, sehingga kadarnya
dalam darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu dapat mencapai
janin, sehingga kadar gula darah ibu mempengaruhi kadar gula darah janin.
Masa kehamilan pada umumnya dapat membuat beberapa perubahan pada
wanita, diantaranya adalah peningkatan berat badan. Perubahan berat badan
wanita pada masa kehamilan harus terus dipantau agar tidak berdampak patologis,
seperti terjadinya bayi makrosomia.
Memang
adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu nyaman dirasakan. Namun demikian,
selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses
kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal. Sebaliknya
bila gejala-gejala tersebut mulai berlebihan dan menyebabkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari, seperti mengganggu aktivitas dan bahkan sampai dehidrasi
tentu bukan hal yang normal lagi.
B.
Tujuan
Untuk
mengetahui perubahan anatomis dan fisiologis pada wanita hamil dan balita pada
trimester 1 2 3 dalam metabolism ,berat badan dan indeks masa tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Metabolisme
Pada wanita hamil Basal Metabolisme
Rate (BMR) meningkat. Peningkatan ini terjadi karena pada ibu hamil memerlukan
banyak energi antara lain untuk perkembangan badan, alat kandungan, mamae dan
untuk perkembangan janin itu sendiri. Banyaknya energi yang diperlukan selama
hamil adalah 80.000 kkalori dimana setara dengan 300 kkal diatas kebutuhan
wanita tak hamil. Peningkatan kebutuhan energi TMI relatih kecil dan semakin
bertambah pada trimester II dan III.
1. Pada Trimester I
Segera setelah haid terlambat kadar
diamino eksidae meningkat dari 3-6 satuan dari masa tidak hamil ke 200 satuan
dalam masa hamil 2 minggu. Peningkatan ini terjadi karena ada pertumbuhan dan
perkembangan dala
Plasenta sendiri menghasilkan
enzim-enzim untuk oksidasi, reduksi, hidrolisa, dimana enzim dioksidase
merupakan salah satu enzim yang dihasilkan oleh plasenta. Diamino oksidase disebut
juga histaminase yaitu enzim yang berfungsi agar histamin tidak aktif lagi.
2. Pada Trimester II
Kadar diamino oksidase ini mencapai
puncaknya 400 – 500 satuan pada kehamilan 16 minggu. Kadar alkalinfosfatase
meningkat 4 kali lipat dengan wanita tidak hamil. Dimana kadar alkalinfosfatase
dapat dipakai untuk menilai fungsi plasenta. Kadar gula darah pada ibu hamil
lebih tinggi dari pada keadaan tidak hamil.
Hal ini mungkin terjadi akibat zat
antagonis options. Pada ibu hamil zat antagonis ibu hamil ini selain dihasilkan
oleh kelenjar adrenal juga dihasilkan oleh plasenta zat antagonis insulin
(glukagon) menekan kadar insulin sehingga mengakibatkan kadar gula ibu hamil
meningkat.
3.
Pada Trimester III
Basal Metabolisme Rate (BMR)
meningkat hingga 15-20% dari semula. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh
terutama dari pembakaran karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke
atas. Akan tetapi apabila dibutuhkan dipakai lemak ibu untuk dapat tambahan
kalori.
Pada trimester ini janin membutuhkan
30 sampai 40 gr kalsium untuk pembentukan tulangnya. Peningkatan ini terjadi
agar dapat memenuhi kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin agar tidak
mengambil kalsium ibu. Sedangkan kadar diamino oksidase menetap sampai akhir
kehamilan.
Keseimbangan asam basa mengalami
penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter, disebabkan
hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
Kebutuhan protein wanita hamil makin
tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ organ kehamilan,
dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5
gr/kg BB atau sebutir telor ayam sehari.
Kebutuhan
zat mineral untuk ibu hamil :
·
Kalsium 1,5 gram setiap hari, 30 sampai 40 gram untuk
pembentukan tulang janin.
·
Fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari.
·
Zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari.
·
Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat
terjadi retensi air.
Berat badan
ibu hamil bertambah.
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai
16,5 kg selama kehamilan, atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg per
minggu.
Pertambahan
berat badan ini dapat dirinci sebagai berikut :
·
Janin :
3 – 3,5 kg
·
Plasenta : 0,5 kg
·
Air ketuban : 1
kg
·
Rahim ± : 1
kg
·
Timbunan lemak : 1,5 kg
·
Timbunan protein : 2 kg
·
Retensi
air-garam : 1,5
kg
B.Berat Badan dan Indeks Massa
Tubuh
Peningkatan berat badan optimal untuk rata-rata kehamilan adalah 12,5 kg, 9
kg diperoleh pada 20 minggu terakhir. Berat badan yang optimal ini berkaitan
dengan resiko kompilkasi terendah selama kehamilan dan persalinan serta berat
badan bayi lahir rendah.
Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan. Tingkat edema,laju
metabolik, asupan diet, muntah atau diare, merokok, jumlah cairan amniotik dan ukuran janin, semuanya harus
diperhitungan. Usia maternal, ukuran
tubuh prekehamilan, paratis, ras-etenisitas, hipertensi, dan diabetes juga
mempengaruhi pola peningkatan berat badan maternal.
Peningkatan berat badan yang tepat
bagi setiap ibu hamil saat ini didasarkan pada indeks masa tubuh
prekehamilan (body mass index) yang mengambarkan perbandingan berat badannya
lebih sedikit daripada ibu yang memasuki
kehamilan dengan berat badan sehat.
Cara menghitung berat badan ideal ibu hamil
Komponen janin harus dijaga konsistensinya agar janin dapat tumbuh dengan
normal, tentunya komponen janin ini tergantung dari Komponen Ibu, untuk
komponen ibu semuanya tergantung dari status berat badan (BB) dan tinggi
badannya (TB) sang ibu, jadi status BB
dan TB ibu inilah yang menjadi dasar untuk dapat menghitung berat badan
idealnya, sekaligus juga sebagai indikator pertumbuhan berat badan janin.
Berat badan ideal ibu hamil sebenarnya tidak ada rumusnya, tetapi
rumusannya bisa dibuat yaitu dengan dasar penambahan berat ibu hamil tiap
minggunya yang dikemukakan oleh para ahli berkisar antara 350-400 gram,
kemudian berat badan yang ideal untuk seseorang agar dapat menopang
beraktifitas normal yaitu dengan melihat berat badan yang sesuai dengan tinggi
badan sebelum hamil, serta umur kehamilan sehingga rumusnya dapat dibuat.
Rumus berat badan ideal untuk ibu hamil yaitu sebagai berikut :
BBIH adalah
Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari.
BBI = ( TB – 110) jika
TB diatas 160 cm
(TB – 105 ) jika TB dibawah 160 cm.
Berat badan ideal ini
merupakan pengembangan dari (TB-100) oleh Broca untuk orang Eropa dan
disesuaikan olehKatsura untuk orang Indonesia.
UH adalah
Umur kehamilan dalam minggu,
·
Diambil perminggu agar
kontrol faktor resiko penambahan berat badan dapat dengan dini diketahui
·
0.35
adalah Tambahan berat badan kg per minggunya 350-400 gram diambil nilai
terendah 350 gram atau 0.35 kg
·
Dasarnya diambil nilai terendah adalah penambahan
berat badan lebih ditekankan pada kualitas (mutu) bukan pada kuantitas
(banyaknya).
Berikut ini contoh menghitung berat badan ideal ibu hamil, ada tiga contoh.
Yaitu:
·
Pertama tentang berat badan ideal jika Berat Badan Nyata, kurang lebih sama dengan
Berat Badan Ideal.
·
Kedua Contoh Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata lebih dari 10 %.
·
Ketiga: Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata kurang dari 10%. Penjelasan
masing-masing contoh adalah sebagai berikut :
1.
Contoh PERTAMA
Berat Badan Ideal jika
Berat Badan Nyata = Berat Badan Idea
Diketahui : Seorang ibu dengan TB =
162 cm, BB sebelum hamil 53 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Ditanya : Berapa BBI Ibu hamil
tersebut ?
Di jawab : BBI sebelum hamil = 162
-110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x
0.35) = 52 + 10.5 kg = 62,5 kg
Jadi berat badan ideal
ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 9.5 kg dari berat
badan sebelum hamil.
Tambahan berat badan
ibu hamil sampai dengan 9.5 kg merupakan tambahan normal. Sampai dengan usia
kehamilan 37 minggu saat ibu tersebut akan melahirkan, berat badannya bisa
mencapai +12,5 kg sebagai kisaran normal.
2. Contoh KEDUA
Diketahui : Berat Badan Ideal jika
Berat Badan Nyata 10 % > Berat Badan Ideal
Seorang ibu dengan TB =
162 cm, BB sebelum hamil 57 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Ditanya : Berapa BBI Ibu hamil tersebut ?
Di jawab : BBI sebelum hamil = 162
-110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x
0.35) = 52 + 10.5 kg = 62,5 kg
Jadi berat badan ideal
ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 5.5 kg atau (62,5 –
57) dari berat badan sebelum hamil.
3. Contoh KETIGA
Diketahui : Berat Badan Ideal jika
Berat Badan Nyata 10% < Berat Badan Ideal
Seorang ibu dengan TB =
162 cm, BB sebelum hamil 47 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Di Tanya : Berapa BBI Ibu hamil
tersebut ?
Di jawab : BBI sebelum hamil = 162
-110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x
0.35) = 52 + 10.5 kg = 62,5 kg
Jadi berat badan ideal
ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 15.5 kg atau (62,5
– 47) dari berat badan sebelum hamil.
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dijadikan bahan pertimbangan
untuk penambahan berat badan selama hamil :
·
Jika sebelum berat
badan seorang wanita sudah normal, maka kenaikan berat badan sebaiknya 9 – 12
kg
·
Jika berat badan
sebelum hamil berlebih sebaiknya penambahan berat badan cukup 6-9 kg
·
Jika berat badan
sebelum hamil kurang , sebaiknya penambahan 12-15 kg.
·
Pada trimester ke-2 dan
ke-3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan menambah berat badan per minggu
sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih
dianjurkan menambah berat badan per minggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan
0,3kg
·
Penambahan berat badan
selama kehamilan rata-rata mencapai 12,5 kg.
Oleh karena tubuh
seorang wanita yang sedang hamil membutuhkah sekitar 70.000-80.000 kalori saat
hamil. Penambahan kalori tersebut diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir kehamilan,
yaitu ketika pertumbuhan janin berlangsung sangat pesat. Bila 80.000 kalori
tersebut dibagi 40 maka hasilnya adalah 280, maka kebutuhan kalori ibu yang
sedang hamil adalah antara 280-300 kalori per hari.
Penghitungan berat
badan berdasarkan indeks massa tubuh :
IMT =
BB² / TB
Dimana IMT = Indeks masa tubuh
BB =
Berat badan (kg)
TB
= Tinggi badan (m)
Contoh :
Diketahui : BB : 50 kg
Tb : 160 kg
Ditanya : IMT ?
Di jawab : IMT = 50/(160/100)2 = 50/2,56 = 19,53
POLA PENINGKATAN BERAT
Secara alami, setiap wanita hamil akan mengalami
peningkatan berat badan selama masa kehamilannya. Adapun penambahan berat
seorang wanita hamil adalah sebagai berikut :
·
Dalam triwulan pertama penambahan berat ± 1 kg
·
Dalam triwulan
kedua penambahan berat ± 5 kg
·
Dalam triwulan ketiga penambahan berat ± 5,5 kg
Jadi penambahan berat badan selama
kehamilan rata-rata 11,5 kg. Penambahan berat ini disebabkan oleh pertambahan
berat organ tubuh ibu akibat perubahan fisiologis dan penambahan organ janin.
Distribusi kenaikan berat badan
selama kehamilan adalah berat janin (3 kg), placenta (0,5 kg), air ketuban (1
kg), berat rahim (1 kg), lemak tubuh (1,5 kg), payudara (0,5 kg), penimbunan
zat putih telur (2 kg), peningkatan volume cairan (1,5 kg).
Penambahan berat badan setiap wanita
hamil adalah bervariasi, hal ini disesuaikan dengan berat badan sebelum
kehamilan. Berdasarkan nilai BMI sebelum hamil, rentang berat badan total yang
direkomendasikan untuk wanita hamil adalah sebagai berikut :
BMI
|
KATAGORI
|
ANJURAN PENAMBAHAN BB IBU HAMI
|
< 19,8
19,8 – 26,0
26,0 – 29,0
> 29,0
|
Ringan
Normal
Tinggi
Gemuk
|
12,5 – 18 kg
11,5 – 16 kg
7,0 – 11,5 kg
37,0 kg
|
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dengan
terjadinya kehamilan maka seluruh sistem organ dan genitalia wanita mengalami
perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan
janin dalam rahim.
Plasenta
dalam perkembangannya mengeluarkan hormone somatomamotropin, estrogen dan
progesterone yang mempengaruhi perubahan pada :
1. Sistem metabolosme
2. Berat badan dan indeks masa tubuh
B.saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga dengan
membaca makalah ini dapat dijadikan pedoman kita
dalam melangkah dan bias menjaga akhlak terhadap diri sendiri. Apabila ada kekurangan
dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.
No comments:
Post a Comment