Wednesday 27 February 2013

perubahan anatomis dan fisiologos wanita hamil pada trimester 123 metabolisme dan bb imt


BAB I
PENDAHULUAN

A.        LATAR BELAKANG

Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi.
Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil mengalami perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan trimester III kehamilan.Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi perubahan metabolism, berat badan dan indeks masa tubuh ( IMT ).
Dalam kehamilan, terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin, sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu dapat mencapai janin, sehingga kadar gula darah ibu mempengaruhi kadar gula darah janin.
Masa kehamilan pada umumnya dapat membuat beberapa perubahan pada wanita, diantaranya adalah peningkatan berat badan. Perubahan berat badan wanita pada masa kehamilan harus terus dipantau agar tidak berdampak patologis, seperti terjadinya bayi makrosomia.
Memang adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu nyaman dirasakan. Namun demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal. Sebaliknya bila gejala-gejala tersebut mulai berlebihan dan menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengganggu aktivitas dan bahkan sampai dehidrasi tentu bukan hal yang normal lagi.

B.         Tujuan

Untuk mengetahui perubahan anatomis dan fisiologis pada wanita hamil dan balita pada trimester 1 2 3 dalam metabolism ,berat badan dan indeks masa tubuh.
      BAB II
PEMBAHASAN
A.Metabolisme
Pada wanita hamil Basal Metabolisme Rate (BMR) meningkat. Peningkatan ini terjadi karena pada ibu hamil memerlukan banyak energi antara lain untuk perkembangan badan, alat kandungan, mamae dan untuk perkembangan janin itu sendiri. Banyaknya energi yang diperlukan selama hamil adalah 80.000 kkalori dimana setara dengan 300 kkal diatas kebutuhan wanita tak hamil. Peningkatan kebutuhan energi TMI relatih kecil dan semakin bertambah pada trimester II dan III.
1.      Pada Trimester  I
Segera setelah haid terlambat kadar diamino eksidae meningkat dari 3-6 satuan dari masa tidak hamil ke 200 satuan dalam masa hamil 2 minggu. Peningkatan ini terjadi karena ada pertumbuhan dan perkembangan dala
Plasenta sendiri menghasilkan enzim-enzim untuk oksidasi, reduksi, hidrolisa, dimana enzim dioksidase merupakan salah satu enzim yang dihasilkan oleh plasenta. Diamino oksidase disebut juga histaminase yaitu enzim yang berfungsi agar histamin tidak aktif lagi.
2.      Pada Trimester II
Kadar diamino oksidase ini mencapai puncaknya 400 – 500 satuan pada kehamilan 16 minggu. Kadar alkalinfosfatase meningkat 4 kali lipat dengan wanita tidak hamil. Dimana kadar alkalinfosfatase dapat dipakai untuk menilai fungsi plasenta. Kadar gula darah pada ibu hamil lebih tinggi dari pada keadaan tidak hamil.
Hal ini mungkin terjadi akibat zat antagonis options. Pada ibu hamil zat antagonis ibu hamil ini selain dihasilkan oleh kelenjar adrenal juga dihasilkan oleh plasenta zat antagonis insulin (glukagon) menekan kadar insulin sehingga mengakibatkan kadar gula ibu hamil meningkat.
3.      Pada Trimester III
Basal Metabolisme Rate (BMR) meningkat hingga 15-20% dari semula. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Akan tetapi apabila dibutuhkan dipakai lemak ibu untuk dapat tambahan kalori.
Pada trimester ini janin membutuhkan 30 sampai 40 gr kalsium untuk pembentukan tulangnya. Peningkatan ini terjadi agar dapat memenuhi kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin agar tidak mengambil kalsium ibu. Sedangkan kadar diamino oksidase menetap sampai akhir kehamilan.
Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter, disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 gr/kg BB atau sebutir telor ayam sehari.
Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil :
·         Kalsium 1,5 gram setiap hari, 30 sampai 40 gram untuk pembentukan tulang janin.
·         Fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari.
·         Zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari.
·         Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
Berat badan ibu hamil bertambah.
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama kehamilan, atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg per minggu.
Pertambahan berat badan ini dapat dirinci sebagai berikut :
·         Janin                            : 3 – 3,5 kg
·         Plasenta                       : 0,5       kg
·         Air ketuban                 : 1          kg
·         Rahim ±                      : 1          kg
·         Timbunan lemak          : 1,5       kg
·         Timbunan protein        : 2          kg
·         Retensi air-garam        : 1,5       kg




B.Berat Badan dan Indeks Massa Tubuh
Peningkatan berat badan optimal untuk rata-rata kehamilan adalah 12,5 kg, 9 kg diperoleh pada 20 minggu terakhir. Berat badan yang optimal ini berkaitan dengan resiko kompilkasi terendah selama kehamilan dan persalinan serta berat badan bayi lahir rendah.
Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan. Tingkat edema,laju metabolik, asupan diet, muntah atau diare, merokok, jumlah cairan amniotik  dan ukuran janin, semuanya harus diperhitungan.  Usia maternal, ukuran tubuh prekehamilan, paratis, ras-etenisitas, hipertensi, dan diabetes juga mempengaruhi pola peningkatan berat badan maternal.
Peningkatan berat badan yang tepat  bagi setiap ibu hamil saat ini didasarkan pada indeks masa tubuh prekehamilan (body mass index) yang mengambarkan perbandingan berat badannya lebih sedikit  daripada ibu yang memasuki kehamilan dengan berat badan sehat.

Cara menghitung berat badan ideal ibu hamil
Komponen janin harus dijaga konsistensinya agar janin dapat tumbuh dengan normal, tentunya komponen janin ini tergantung dari Komponen Ibu, untuk komponen ibu semuanya tergantung dari status berat badan (BB) dan tinggi badannya (TB) sang ibu, jadi  status BB dan TB ibu inilah yang menjadi dasar untuk dapat menghitung berat badan idealnya, sekaligus juga sebagai indikator pertumbuhan berat badan janin.
Berat badan ideal ibu hamil sebenarnya tidak ada rumusnya, tetapi rumusannya bisa dibuat yaitu dengan dasar penambahan berat ibu hamil tiap minggunya yang dikemukakan oleh para ahli berkisar antara 350-400 gram, kemudian berat badan yang ideal untuk seseorang agar dapat menopang beraktifitas normal yaitu dengan melihat berat badan yang sesuai dengan tinggi badan sebelum hamil, serta umur kehamilan sehingga rumusnya dapat dibuat.


Rumus berat badan ideal untuk ibu hamil yaitu sebagai berikut :
BBIH  adalah  Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari.
BBI = ( TB – 110) jika TB diatas 160 cm
     (TB – 105 ) jika TB dibawah 160 cm.
Berat badan ideal ini merupakan pengembangan dari (TB-100) oleh Broca untuk orang Eropa dan disesuaikan olehKatsura untuk orang Indonesia.

UH  adalah  Umur kehamilan dalam minggu,
·         Diambil perminggu agar kontrol faktor resiko penambahan berat badan dapat dengan dini diketahui
·          0.35  adalah Tambahan berat badan kg per minggunya 350-400 gram diambil nilai terendah 350 gram atau 0.35 kg
·         Dasarnya  diambil nilai terendah adalah penambahan berat badan lebih ditekankan pada kualitas (mutu) bukan pada kuantitas (banyaknya).

Berikut ini contoh menghitung berat badan ideal ibu hamil, ada tiga contoh. Yaitu:

·         Pertama tentang berat badan ideal jika Berat Badan Nyata, kurang lebih sama dengan Berat Badan Ideal.
·         Kedua Contoh Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata lebih dari 10 %.
·         Ketiga: Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata kurang dari 10%. Penjelasan masing-masing contoh adalah sebagai berikut :
1.      Contoh PERTAMA
Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata = Berat Badan Idea
Diketahui : Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 53 kg, umur     kehamilan 30 minggu.
Ditanya : Berapa BBI Ibu hamil tersebut ?
Di jawab : BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35) = 52 + 10.5 kg = 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 9.5 kg dari berat badan sebelum hamil.
Tambahan berat badan ibu hamil sampai dengan 9.5 kg merupakan tambahan normal. Sampai dengan usia kehamilan 37 minggu saat ibu tersebut akan melahirkan, berat badannya bisa mencapai +12,5 kg sebagai kisaran normal.

2.      Contoh KEDUA
Diketahui : Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata 10 % > Berat Badan Ideal
Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 57 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Ditanya : Berapa BBI Ibu hamil tersebut ?
Di jawab : BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35) = 52 + 10.5 kg = 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 5.5 kg atau (62,5 – 57) dari berat badan sebelum hamil.

3.      Contoh KETIGA
Diketahui : Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata 10% < Berat Badan Ideal
Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 47 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Di Tanya : Berapa BBI Ibu hamil tersebut ?
Di jawab : BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35) = 52 + 10.5 kg = 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 15.5 kg atau (62,5 – 47) dari berat badan sebelum hamil.



Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk penambahan berat badan selama hamil :
·         Jika sebelum berat badan seorang wanita sudah normal, maka kenaikan berat badan sebaiknya 9 – 12 kg
·         Jika berat badan sebelum hamil berlebih sebaiknya penambahan berat badan cukup 6-9 kg
·         Jika berat badan sebelum hamil kurang , sebaiknya penambahan 12-15 kg.
·         Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan per minggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan 0,3kg    
·         Penambahan berat badan selama kehamilan rata-rata mencapai 12,5 kg.

Oleh karena tubuh seorang wanita yang sedang hamil membutuhkah sekitar 70.000-80.000 kalori saat hamil. Penambahan kalori tersebut diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir kehamilan, yaitu ketika pertumbuhan janin berlangsung sangat pesat. Bila 80.000 kalori tersebut dibagi 40 maka hasilnya adalah 280, maka kebutuhan kalori ibu yang sedang hamil adalah antara 280-300 kalori per hari.

Penghitungan berat badan berdasarkan indeks massa tubuh :
IMT     =          BB² / TB
           
Dimana            IMT = Indeks masa tubuh
                        BB   = Berat badan (kg)
                        TB   =  Tinggi badan (m)
Contoh :
Diketahui : BB : 50 kg
     Tb : 160 kg
Ditanya : IMT ?
Di jawab : IMT = 50/(160/100)2 = 50/2,56 = 19,53  
POLA PENINGKATAN BERAT
Secara alami, setiap wanita hamil akan mengalami peningkatan berat badan selama masa kehamilannya. Adapun penambahan berat seorang wanita hamil adalah sebagai berikut :
·         Dalam triwulan pertama penambahan berat ± 1 kg
·          Dalam triwulan kedua penambahan berat ± 5 kg
·         Dalam triwulan ketiga penambahan berat ± 5,5 kg
Jadi penambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 11,5 kg. Penambahan berat ini disebabkan oleh pertambahan berat organ tubuh ibu akibat perubahan fisiologis dan penambahan organ janin.
Distribusi kenaikan berat badan selama kehamilan adalah berat janin (3 kg), placenta (0,5 kg), air ketuban (1 kg), berat rahim (1 kg), lemak tubuh (1,5 kg), payudara (0,5 kg), penimbunan zat putih telur (2 kg), peningkatan volume cairan (1,5 kg).
Penambahan berat badan setiap wanita hamil adalah bervariasi, hal ini disesuaikan dengan berat badan sebelum kehamilan. Berdasarkan nilai BMI sebelum hamil, rentang berat badan total yang direkomendasikan untuk wanita hamil adalah sebagai berikut :

BMI
KATAGORI
ANJURAN PENAMBAHAN BB IBU HAMI
< 19,8
19,8 – 26,0
26,0 – 29,0
> 29,0
Ringan
Normal
Tinggi
Gemuk
12,5 – 18 kg
11,5 – 16 kg
7,0 – 11,5 kg
37,0 kg






BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem organ dan genitalia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormone somatomamotropin, estrogen dan progesterone yang mempengaruhi perubahan pada :
1.       Sistem metabolosme
2.       Berat badan dan indeks masa tubuh
B.saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga dengan membaca makalah ini dapat dijadikan pedoman kita dalam melangkah dan bias menjaga akhlak terhadap diri sendiri. Apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.















No comments:

Post a Comment