Monday 25 November 2013

video akws


Proses Laktasi dan Menyusui

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini. Oleh karena itu ibu-ibu memerlukan bantuan agar proses menyusui lebih berhasil. Banyak alasan yang dikemukakan oleh ibu-ibu yang tidak menyusui bayinya anatara lain ibu tidak memproduduksi cukup ASI atau bayinya tidak mau menghisap. Sesungguhnya hal ini tidak disebabkan kerena ibu tidak memproduksi ASI yang cukup, melainkan karena ibu kurang percaya diri bahwa Asi-nya cukup untuk bayinya. Disamping itu cara-cara menyusui yang tidak baik dan tidak benar dapat menimbulkan gangguan pada putting susu ibu.
Air Susu Ibu ( ASI ) adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalanfaktor pertumbuhan, anti alergi serta anti imflamasi. Zat-zat anti infeksi yang terkandng dalam ASI membantu melindungi bayi terhadap penyakit, selain itu terdapat hubungan penting antara menyusui dengan penjarangan kehamilan ( KB ). Keunggulan ASI tersebut perlu ditunjang dengan cara pemberian ASI yang benar, antara lain pemberian ASI segera setelah lahir ( 30 menit pertama bayi harus sudah disusukan ) kemudian pemberian ASI saja sampai bayi umur 6 bulan ( Purwanti, 2004 ).
Kurangnya pengertian dan pengetahuan ibu tentang keunggulan ASI dan manfaat menyusui menyebabkan ibu-ibu mudah terpengaruh dan beralih kepada pemberian susu formula atau yang lainnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi ibu-ibu tidak menyusui bayinya terutama yang berdomisili di perkotaan antara lain adalah :
1.      Kurangnya dukungan dari keluarga untuk menyusui seperti yang dialami ibu-ibu di pedesaan. Di perkotaan ibu-ibu banyak memperoleh informasi tentang penggunaan susu formula.
2.      Ibu-ibu di perkotaan rata-rata melahirkan di Rumah sakit atau di Rumah bersalin yang tidak menganjurkan menyusui dan tidah menerapkan pelayan rawat gabung serta tidak menyediakan fasilitas Klinik laktasi.
3.      Pengaruh kemajuan teknologi dan perubahan sosial budaya mengakibatkan ibu-ibu diperkotaan rata-rata bekerja diluar rumah dan makin meningkat daya belinya mereka menganggap lebih praktis membeli dan memberikan susu formula daripada menyusui.
Di daerah pedesaan rata-rata ibu menyusui bayi mereka, namun hasil penelitian menunjukan pengaruh kebiasaan yang kurang menunjang pamanfaatan ASI secara optimal, seperti pemberian pralaktal, pemberian makanan/minuman pengganti ASI karena ASI belum keluar untuk hari-hari pertama setelah melahirkan.
Jenis makanan tersebut dapat membahayakan kesehatan bayi dan menyebabkan berkurangnya kesempatan untuk merangsang produksi ASI sedini mungkin melalui hisapan bayi pada payudara ibu.
Penelitian menunjukan peningkatan penggunaan susu formula. Jumlah ibu-ibu yang memberikan ASI pada bayi usia 0-3 bulan di perkotaan sebanya 47%. Sedangkan di pedesaan sebanyak 55 %.
Beberapa alasan ibu-ibu menghentikan pemberian ASI kepada bayi adalah:
·           Produksi ASI kurang (32%)
·           Ibu bekerja (16%)
·           Ingin dianggap modern (4%)
·           Masalah pada putting susu (28%)
·           Pengaruh iklan pada susu formula (16%)
·           Pengaruh orang lain terutama keluarga (4%)
Oleh karena itu dukungan untuk pemberian ASI sangat diperlukan dari keluarga , masyarakat dan petugas kesehatan untuk menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas. .


1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut :
Apa yang dimaksud dengan Proses Laktasi dan Menyusui yang benar dan Upaya sebagai seorang bidan untuk mengatasinya ?
1.3.Tujuan
Agar mahasiaswa dapat memahami tentang Proses Laktasi dan Menyusui yang meliputi :
a.       Anatomi dan fisiologi payudara
b.      Dukungan bidan dalam pemberian ASI
c.       Manfaat pemberian ASI
d.      Komposisi gizi dalam ASI
e.       Upaya memperbanyak ASI.













BAB II
PEMBAHASAN
2.1.  Proses Laktasi dan Menyusui
2.1.1. Anatomi dan Fisiologi Payudara
Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksisusu untuk nutrisi bayi
Manusia mempunyai sepasang kelenjarpayudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
1.    Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
2.    Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
3.    Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.

Description: anatomi payudara
Gambar 1. Anatomi payudara

o   Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.
o   Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.
o   Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.
ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
o   Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat ototpolos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normalpendek/ datar, panjang dan terbenam(inverted).
Description: puting 2
Description: puting 1

Description: puting 4
Description: puting 3
 









Kemampuan laktasi setiap ibu berbeda-beda. Sebagian mempunyai kemampuan yang lebih besar dibanding dengan yang lain. Dari segi fisiologi, kemampuan laktasi mempunyai hubungan dengan makanan, faktor endokrin, dan faktor fisiologi.
Laktasi mempunyai dua pengertian berikut ini :
1.      Pembentukan / produksi air susu
2.      Pengeluaran air susu
Pada masa hamil terjadi perubahan payudara, terutama mengenai besarnya. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya kelenjar payudara proliferasi sel-sel duktus laktiferus dan sel-sel- kelenjar pembuatan air susu ibu. Proses proliferasi dipengaruhi oleh hormon yang dihasilkan plasenta yaitu laktogen, prolaktin, koriogonadotropin, estrogen dan progesteron. Selain itu, perubahan tersebut juga disebabkan bertambah lancarnya peredaran darah pada payudara.
Pada kehamilan lima bulan atau lebih, kadang-kadang dari ujung putting keluar cairan yang disebut kolostrum. Sekresi (keluarnya) cairan tersebut karena pengaruh hormon laktogen dari plasenta dan hormon prolaktin dari hipofise. Keadaan tersebut adalah normal, meskipun cairan yang dihasilkan tidak berlebihan sebab meskipun kadar prolaktin cukup tinggi, pengeluaran air susu juga dihambat oleh hormon estrogen.
Setelah persalinan kadar estrogen dan progesteron menurun dengan lepasnya plasenta, sedangkan prolaktin tetap tinggi sehingga tidak ada lagi hambatan terhadap prolaktin dan estrogen. Oleh karena itu, air susu ibu segera keluar. Biasanya, pengeluaran air susu dimulai pada hari kedua atau ketiga setelah kelahiran. Setelah persalinan, segera susu-kan bayi karena akan memacu lepasnya prolaktin dari hipofise sehingga pengeluaran air susu bertambah lancar. Dua hari pertama pasca persalinan, payudara kadang-kadang terasa penuh dan sedikit sakit.Keadaan yang disebut engorgement disebabkan oleh bertambahnya peredaran darah ke payudaran serta mulainya laktasi yang sempurna.
2.1.2. Dukungan Bidan dalam Pemberian ASI
a.       Yakinkan ibu bahwa ibu dapat menyusui, dan ASI adalah yang terbaik untuk bayinya serta ibu dapat memproduksi ASI yang mencukupi kebutuhan bayi dan tidak tergantung pada besar kecilnya payudara ibu.
b.      Memastikan bayi mendapat ASI yang cukup
c.       Membantu ibu mengembangkan keterampilan dalam menyusui.
d.      Ibu mengetahui setiap perubahan fisik yang terjadi pada dirinya dan mengerti bahwa perubahan tersebut normal.
e.      Ibu mengetahui dan mengerti akan pertumbuhan dan perilaku bayi dan bagaimana seharusnya menghadapi dan mengatasinya.
f.        Bantulah ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri.
g.       Biarkan bayi bersama ibunya segera sesudah dilahirkan selama beberapa jam pertama. Ini penting sekali untuk membina hubungan/ikatan disamping bagi pemberian ASI. Bayi yang normal berada dalam keadaan bangun dan sadar selama beberapa jam pertama sesudah lahir. Kemudian mereka akan memasuki suatu masa tidur pulas. Penting untuk membuat bayi menerima ASI pada waktu masih terbangun tersebut. Seharusnya dilakukan perawatan mata bayi pada jam pertama sebelum atau sesudah bayi menyusui untuk pertama kalinya. Buatlah bayi merasa hangat dengan membaringkannya dan menempel pada kulit ibunya dan menyelimuti mereka. Jika mungkin dilakukan ini paling sedikit 30 menit, karena pada saat itulah kebanyakan bayi siap menyusui.
h.      Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum yang timbul. Ibu harus menjaga agar tangan dan putting susunya selalu bersih untuk mencegah kotoran dan kuman masuk ke dalam mulut bayi. Ini juga mencegah luka pada putting susu dan infeksi pada payudara. Seorang ibu harus mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh putting susunya dan sebelum menyusui bayinya. Ibu juga harus mencuci tangan sesudah membuang air kecil atau air besar atau menyentuh sesuatu yang kotor.
i.         Ibu harus membersihkan payudaranya dengan air bersih satu kali sehari, tidak boleh mengoleskan krim, minyak, alkohol atau sabun pada putting susunya.
j.        Bantulah ibu waktu pertama kali memberi ASI.
k.       Posisi menyusui yang benar disini adalah penting.
o   Berbaring miring. Ini posisi yang amat baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasa lelah atau merasa nyeri
o   Duduk. Penting untuk memberikan topangan / sandaran pada punggung ibu dalam posisinya tegak lurus (90’) terhadap pangkuannya.
Tanda-tanda bahwa bayi telah berada pada posisi yang baik pada payudara.
·      Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada ibu.
·      Mulut dan dagunya berdekatan denga payudara.
·      Areola tidak akan bisa terlihat denga jelas.
·      Anda dapat melihat bayi melakukan hisapan yang lamban dan dalam, dan
·      menelan ASI-nya.
·      Bayi terlihat tenang dan senang.
·      Ibu tidak merasakan adanya nyeri pada putting susu.
l.         Bayi harus ditempatkan dekat ibunya di kamar yang sama (rawat gabung, rooming in). Dengan demikian ibu dapat dengan mudah menyusui bayinya bila lapar. Ibu harus belajar mengenali tanda-tanda yang menunjukan bahwa bayinya lapar. Bila ibu terpisah tempatnya dari bayi maka ibu akan lebih lama belajar mengenali tanda-tanda tersebut.
m.    Memberikan ASI sesering mungkin.
n.      Biasanya bayi baru lahir minum ASI setiap 2-3 jam atau 10-12 kali dalam 24 jam. Selama 2 hari pertama sesudah lahir beberapa bayi tidur panjang selama 6-8 jam. Untuk memberikan ASI pada bayi dengan cara membangunkannya selama siklus tidurnya setia 2-3 jam.
o.      Memberikan Kolostrum dan ASI saja
p.      Makanan lain termasuk air dapat membuat bayi sakit dan menurunkan persediaan ASI ibunya, karena ibu memproduksi ASI tergantung pada seberapa banyak ASI dihisap oleh bayi. Makin banyak ASI yang dihisap oleh bayi makin banyak produksi ASI ibu.
q.      Hindari susu botol dan dot empeng.
r.        Susu botol dan dot empeng membuat bayi bingung putting karena mekanisme menghisap botol dandot empeng berbeda dari mekanisme menghisap putting susu pada ibunya.
s.       Mendukung suami dan keluarga yang mengerti bahwa ASI dan menyusui paling baik untuk bayi, untuk memberikan dorongan yang baik bagi ibu agar lebih berhasil dalam menyusui
t.        Peran petugas kesehatan sangat penting dalam membantu ibu-ibu menyusui yang mengalami hambatan dalam menyusui.
u.      Imflikasi kode WHO, yaitu a.l : melarang promosi PASI, melarang pemberian sample PASI, bidan tidak boleh menerima hadiah dari produsen PASI, mencantumkan komposisi dan mencantumkan bahwa ASI adalah yang terbaik, petugas harus mendukung pemberian ASI,
2.1.3. Manfaat Pemberian ASI
a.      Manfaat bagi bayi
1.       ASI mengandung komponen perlindungan terhadap infeksi, mengandung protein yang spesipik untuk perlindungan terhadap alergi dan merangsang sistem kekebalan tubuh
2.       Komposisi ASI sangat baik karena mempunyai kandungan protei, karbohidrat, lemak dan mineral yang seimbang.
3.       ASI memudahkan kerja pencernaan, mudah diserap oleh usus bayi serta mengurangi timbulnya gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit.
4.       Bayi yang minum ASI mempunyai kecenderungan memiliki berat badan ideal.
5.       ASI mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi termasuk untuk kecerdasan bayi.
6.       Secara alamiah ASI memberikan kebutuhan yang sesuai dengan usia kelahiran bayi.
7.       ASI bebas kuman karena diberikan langsung dari payudara sehingga kebersihannya terjamin.
8.       ASI mengandung banyak kadar selenium yang melindungi gigi dari kerusakan.
9.       Menyusui akan melatih daya hisap bayi dan membantu mengurangi insiden maloklusi dan membentu otot pipi yang baik.
10.   ASI memberikan keuntungan psikologis.
11.      Suhu ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
b.   Manfaat Untuk Ibu
1.         Aspek kesehatan ibu.
a.         Membantu mempercepat pengembalian uterus ke bentuk semula dan mengurangi perdarahan post partum karena isapan bayi pada payudara akan merangsang kelenjar hipopise untuk mengeluarkan hormon oksitosin. Oksitosin bekerja untuk kontraksi saluran ASI pada kelenjar air susu dan merangsang kontraksi uterus
b.         Menyusui secara teratur akan menurunkan berat badan secara bertahap karena pengeluaran energi untuk ASI dan proses pembentukannya akan mempercepat kehilangan lemak.
c.          Pemberian ASI yang cukup lama dapat memperkecil kejadian karsinoma payudara dan karsinoma ovarium.
d.         Pemberian ASI mudah karena tersedia dalam keadaan segar dengan suhu yang sesuai sehingga dapat diberikan kapan dan dimana saja.
2.    Aspek Keluarga Berencana
Pemberian ASI secara eksklusif dapat berfungsi sebagai kontrasepsi karena isapan bayi merangsang hormon prolaktin yang menghambat terjadinya ovulasi sehingga menunda kesuburan.
3.    Aspek Psikologis
Menyusui memberikan rasa puas, bangga dan bahagia pada ibu yang berhasil menyusui bayinya dan memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak.
c.    Manfaat Untuk Keluarga
1.       Aspek Ekonomi
·      Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu dibeli
·      Mengurangi biaya perawatan sakit karena bayi yang minum ASI tidak mudah terkena infeksi
2.       Aspek Psikologis
Memberikan kebahagian pada keluarga dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.
3.       Aspek Kemudahan
Menyusui sangat praktis karena dapat diberikan setiap saat.
d.   Manfaat Untuk Negara
1.       Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak
Faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik, karena ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi.
2.       Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.
Subsidi untuk rumah sakit berkurang karena rawat gabung akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi serta mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial.
3.       Mengurangi devisa untuk membeli susu formula.
ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional, jika semua ibu menyusui dapat menghemat devisa yang seharusnya dipakai untuk membeli susu formula.
4.       Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa
Anak yang mendapatkan ASI dapat tumbuh kembang secara optimal sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.

2.1.4. Komposisi Gizi dalam ASI
a.      Lemak
`Lemak merupakan sumber kalori utama dalam ASI dengan kadar 3,5%-4,5%. Lemak mudah diserap oleh bayi karena enzim lipase yang terdapat dalam sistem pencernaan bayi dan ASI akan mengurai Trigliserida menjadi Gliserol dan Asam Lemak. Keunggulan lemak ASI mengandung asam lemak esensial yaitu Docosahexaenoic Acid (DHA) Arachionoic Acid (AA) berguna untuk pertumbuhan otak. Kadar kolesterol dalam ASI lebih tinggi karena untuk merangsang enzim protektif yang membuat metabolisme kolesterol menjadi efisien.


b.      Karbohidrat
Karbohidrat utama dalamASI adalah laktose dengan kadar 7 gram %. Laktose mudah terurai menjadi Glukose dan Galaktose oleh enzim Laktose yang terdapat dalam mukosa saluran pencernaan bayi sejak lahir. Laktose juga bermanfaat untuk mempertinggi absofsi Kalsium dan merangsang pertumbuhan Laktobasilus Bifidus.     
c.       Protein
Protein dalam susu adalah kasein dan whey kadarnya 0,9 %. Selain ituterdapat dua macam asam amino yaitu sistin dan taurin. Sistin diperluka untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin untuk pertumbuhan otak
d.      Garam dan Mineral.
·      Zat Besi
Jumlah zat besi dalam ASI termasuk sedikit tetapi mudah diserap. Zat besi berasal dari persediaan zat besi sejak bayi lahir, dari pemecahan sel darah merah dan dari zat besi yang terkandung dalam ASI. Dengan ASI bayi jarang kekurangan zat besi
·      Seng
Seng diperlukan untuk pertumbuhan perkembangan dan imunitas, juga diperlukan untuk mencegah penyakit akrodermatitis enteropatika (penyakit kulit dan sistim pencernaan)
e.       Vitamin
·      Vitamin K
Berfungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah.
·      Vitamin E
Banyak terkandung dalam kolostrum.
·      Vitamin D
Berfungsi untuk pembentukan tulang dan gigi.
f.       Zat Protektif
·         Imunoglobulin
Semua jenis imunoglobulin terdapat dalam ASI, seperti IgA, IgG, IgM, IgD, dan IgE yang berguna untuk imunitas terhadap penyakit.
·         Lisosi
Enzim lisosim dalam ASI berfungsi untuk memecah dinding bakteri dan antiinflamasi.
·         Laktoperoksidase
Enzim ini beserta dengan peroksidase hidrogen dan ion tioksinat membantu membunuh streptokokus.
·         Lactobasillus bifidus
Lactobasilus bifidus berfungsi mengubah laktose menjadi asam laktat dan asam asetat, menjadikan saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan mokroorganisme patogen.
·         Lactoferin dan trasferin
Kedua zat ini merupakan peotein dalam ASI yang berfungsi menghambat pertumbuhan stapilokokus dan E.coli , dengan cara mengikat zat besi yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya sehingga kuman tersebut tidak mendapatkan zat besi.
·         Komplemen C3 dan C4
Komplemen C3 dan C4 berguna sebagai faktor pertahanan.
·         Sel makrofag
Sel makrofag berfungsi membunuh kuman dan membentuk kimplemen C3, C4, lisosim serta lactoferin.
·         Lipase : Lipase merupakan zat anti virus

2.1.5. Upaya Memperbanyak ASI
a.      Bimbingan prenatal
b.      Perawatan payudara dan putting susu sedini mungkin dimulai sejak kehamilan trisemester III.
c.       Menyusui sedini mungkin segera setelah melahirkan.
d.      Menyusui on demand yaitu menyusui sesering mungkin sesuai dengan kehendak bayi tanpa dijadwal.
e.       Menyusui dengan posisi yang benar.
f.       Memberikan ASI ekslusif
g.      Pemberian gizi pada ibu hamil dengan baik dan seimbang.
h.      Dukungan pada ibu secara psikologis dari suami, keluarga dan bidan
i.        Sikap pelayanan, pengetahuan dan kesiapan petugas
j.        Pelayanan pascanatal.




















BAB III
PENUTUP
3.1.  Kesimpulan
Menyusui merupakan cara yang ideal bagi ibu untuk memberikan kasih sayang pada anaknya dan cara terbaik memenuhi kebutuhan gizi bayi. Dengan menyusui, hubungan batin yang hangat antara ibu dan bayi akan terjalin erat. Sewaktu menyusu dan berada dalam dekapan ibu, bayi merasakan sentuhan kulit ibu yang lembut dan hangat serta mendengan detak jantung ibu yang akan memberikan rasa aman dan tentram. Kelekatan antara ibu dan bayinya sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan pribadi bayi kelak. Jika ibu selalu ada jika dibutuhkan akan menimbulkanrasa lekat. Ini akan membuat percaya pada orang lain dan menumbuhkan percaya diri. Anak yang mendapat kasih sayang dari ibu juga akan memiliki potensi mengasihi orang lain.
Afeksi yang tumbuh pada diri anak melalui proses menyusui akan menjadi dasar perkembangan emosi yang hangat pada diri anak terhadap dunia sekelilingnya. Dengan demikian, proses menyusui merupakan stimulasi yang penting untuk perkembangan mental, kecerdasan dan sosial emosi anak.Hal ini penting untuk pertumbuhan psikologis yang sehat.Sealain itu juga ASI mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang normal.
Dengan demikian ibu perlu belajar berinteraksi dengan bayinya agar dapat sukses dalam memberikan yang terbaik.
3.2.  Saran
Kodrat seorang wanita adalah menyusui, maka ikutilah metode yang benar agar kesehatan ibu dan anak tetap terjaga.