BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam tubuh manusia
banyak terdapat hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon-hormon
tersebut memiliki fungi masing-masing yang tentunya bertujuan memperlancar
berlangsungnya kehidupan manusia. Salah satu hormon yang dihasilkan oleh tubuh adalah
hormon prolaktin.
Hormon Prolaktin adalah
suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary yang berfungsi untuk
melepaskan ASI. Hormon prolaktin memiliki indikasi tertentu. Artinya hanya
digunakan jika terdapat suatu indikasi yang mengharuskan seseorang mengkonsumsi
hormon ini. Walaupun pada dasarnya di dalam tubuh manusia, prolaktin dapat
diproduksi. Tiap manusia memiliki kadar prolaktin yang berbeda-beda bergantung
pada nutrisi dan gaya hidupnya. Terutama dari manajemen laktasi yang benar.
Setiap isapan bayi pada
payudara ibunya akan merangsang ujung saraf di sekitar payudara. Rangsangan ini diantar ke bagian depan kelenjar
hipofisa untuk memproduksi prolaktin. Prolaktin dialirkan oleh darah ke
kelenjar payudara dan akan merangsang pembuatan ASI.
Kejadian
dari perangsangan payudara sampai pembuatan ASI disebut refleks Produksi ASI
atau Refleks Prolaktin, dansemakin sering ibu menyusui bayinya, akan
semakin banyak pula produksi ASI-nya. Semakin
jarang ibu menyusui, maka semakin berkurang jumlah produksi ASI-nya.
Pada
efek lain prolaktin, prolaktin mempunyai fungsi penting lain, yaitu menekan
fungsi indung telur (Ovarium), dan akibatnya dapat memperlambat
kembalinya fungsi kesuburan dan haid, dengan kata lain ASI eksklusif dapat
menjarangkan kehamilan. (Roesli, 2001).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa sebagai calon tenaga kesehatan
dapat mengetahui Hormon Prolaktin.
1.2.2 Tujuan khusus
a.
Mahasiswa mengetahui
jenis dan kegunaan dari hormon prolaktin.
b.
Mahasiswa mengetahui
indikasi dan kontra indikasi dari hormon prolaktin.
c.
Mahasiswa mengetahui
mekanisme kerja dari hormon prolaktin.
d.
Mahasiswa mengetahui
terapi alam yang memiliki efek sejenis dengan hormon prolaktin
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Hormon Prolaktin
Hormon adalah zat yang
dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang
mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel.Sebagian besar hormon merupakan protein
yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya
merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari
kolesterol.Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang
sangat luas. Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel.
Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah
fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara
keseluruhan.
Hormon prolaktin
terdapat pada sebagian besar hewan termasuk manusia. Prolaktin merupakan
anggota dari hormon polipeptida berdasarkan sekuen asam amino yang homolog.
Prolaktin diproduksi oleh sel yang terdapat pada anterior pituitary.
2.1.1. Struktur Prolaktin
Hormon pertumbuhan, prolaktin dan placental laktogen merupakan anggota dr
hormon polipeptida yang signifikan dengan sekuen asam amino yang homolog.
Struktur prolaktin pada manusia terdiri atas rantai tunggal asam amino dengan
ikatan di sulfida (S-S). Pada asam amino terminal, terdiri atas 199 asam amino.
Dengan penambahan ikatan disulfida pada asam amino ke tiga antara Cys-4 dan
Cys-11.
2.1.2. Struktur gen Prolaktin.
Pada dasarnya struktur prolaktin hampir mirip dengan struktur hormon
pertumbuhan dan placental laktogen. Karena ketiganya dihasilkan dari prekursor
yang sama. Pada manusia dan tikus, sepanjang cDNA dari mRNA sekuen homolog
ketiga hormon tersebut hampir sama persis.
1.
Reseptor prolaktin
terdapat pada jaringan-jaringan antara lain :
a.
Kelenjar glandula mamae normal
b.
Mammary tumor
c.
Liver
d.
Pancreas
e.
Ginjal
f.
Adrenal
g.
Placenta
h.
Ovary : Sel granulosa dan corpus luteum
i.
Testis : Sel leydig
j.
Epididimis
k.
Seminal vesikel
l.
Prostat
m.
Lymphosit
n.
Choroid plexus
o.
Hypotalamus
2.
Struktur reseptor
Reseptor prolaktin
merupakan glikoprotein. Dari hasil kloning dan sekuensing cDNA-nya diketahui
bahwa reseptor prolaktin monomerik dan terentang melewati membran. Bagian ekstra
selular terdiri atas 5 sistein dan 3 potensial Asb sites. Pada manusia ukuran
reseptor prolaktin sama dengan reseptor hormon pertumbuhan.
3.
Regulasi jumlah reseptor
Regulasi reseptor
prolaktin kebanyakan diteliti di bagian liver. Diketahui bahwa hal ini
berkaitan dengan peningkatan pubersitas dan juga selama kehamilan dan laktasi.
Konsentrasi sirkulasi dan faktor periferal dari hormon sex juga berperan
penting sebagai regulator. Reseptor dapat menaikkan atau menurunkan fungsi
regulasi tergantung dari interaksi hormon dan reseptor.
2.2. Jenis dan Kegunaan
Walaupun estrogen dan
progesteron penting bagi perkembangan fisik payudara selama kehamilan, kedua
hormon ini juga mempunyai efek khusus untuk menghambat sekresi susu sebenarnya.
Di pihak lain hormon prolaktin mempunyai efek yang tepat berlawanan,
meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh glandula pituitaria
ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu terus meningkat sejak minggu kelima
kehamilan sampai kelahiran bayi, saat ini meningkat ke kadar sangat tinggi,
biasanya sepuluh kali dari kadar tidak hamil dan normal. Disamping itu plasenta
mensekresikan banyak somatotropin korionik manusia, yang juga mempunyai sifat
laktogenik ringan, jadi menyokong prolaktin dari pituitaria ibu. Bahkan hanya beberapa
mililiter cairan disekresikan tiap hari sampai bayi lahir. Cairan ini dinamakan
kolostrum. Kolostrum pada hakekatnya mengandung protein dan laktosa yang sama
jumlahnya seperti susu, tetapi hampir tidak mengandung lemak, dan kecepatan
maksimum pembentukannya sekitar 1/100 kecepatan pembentukan susu selanjutnya.
Tidak adanya laktasi
selama kehamilan disebabkan efek penekanan progesteron dan estrogen, yang
disekresikan dalam jumlah sangat besar selama plasenta masih dalam uterus dan
yang benar-benar mengurangi efek laktogenik prolaktin dan somatomamotropin
korionik manusia. Akan tetapi, segera setelah bayi dilahirkan, hilangnya
estrogen dan progesteron yang disekresi plasenta secara mendadak sekarang
memungkinkan efek laktogenik prolaktin dari kelenjar hipofisis ibu mengambil
peranan alamiahnya dan dalam dua atau tiga hari kelenjar mammae mulai
menyekresikan susu dalam jumlah besar sebagai ganti kolostrum.
Setelah kelahiran bayi,
kadar basal sekresi prolaktin kembali ke kadar sebelum hamil dalam beberapa
minggu berikutnya. Setiap ibu menyusukan bayinya isyarat syaraf dari putting
susu ke hipotalamus menyebabkan gelora sekresi prolaktin hampir sepuluh kali
lipat yang berlangsung sekitar satu jam. Sebaliknya prolaktin bekerja atas
payudara untuk menyiapkan susu bagi periode pnyusuan berikutnya. Bila gelora
prolaktin ini tak ada, jika ia dihambat sebagai akibat kerusakan hipotalamus
atau hipofisis, atau jika penyusuan tidak kontinyu maka payudara kehilangan
kesanggupannya untuk menghasilkan susu dalam beberapa hari. Tetapi produksi
susu dapat kontinyu selama beberapa tahun jika anak mengisap secara kontinyu,
tetapi normalnya kecepatan pembentukan susu sangat menurun dalam tujuh sampai
sembilan bulan.
2.2.1.
Fungsi Hormon Prolaktin
a.
Berperan dalam
pembesaran alveoli dalm kehamilan
b.
Mempengaruhi inisiasi
kelenjar susu dan mempertahankan laktasi.
c.
Menstimulasi sel di
dalam alveoli untuk memproduksi ASI
d.
Hormon ini juga mengatur
metabolisme pada ibu, sehingga kebutuhan zat oleh .
2.3. Mekanisme Hormon
Prolaktin
Ketika bayi menyusu,
rangsangan sensorik itu dikirim ke otak. Otak kemudian bereaksi mengeluarkan
hormon Prolaktin yang masuk ke dalam aliran darah menuju kembali ke payudara.
Hormon Prolaktin merangsang sel-sel pembuat susu untuk
bekerja, memproduksi susu.
Sel-sel pembuat susu
sesungguhnya tidak langsung bekerja ketika bayi menyusu. Sebagian besar hormon
Prolaktin berada dalam darah selama kurang lebih 30 menit, setelah proses
menyusui. Jadi setelah proses menyusu selesai, barulah sebagian Prolaktin terdapat
ada sebagian besar hewan termasuk manusia. Prolaktin, hormon pertumbuhan
(Growth Hormone) dan Placental Lactogen (PL atau chorionic somatomammotropin
(CS)), merupakan anggota dari polipeptida berdasarkan sekuen asam amino yang
homolog. Prolactin diproduksi oleh sel yang terdapat pada anterior pituitary,
fungsi utama yaitu menginduksi dan pemeliharaan laktasi pada mamalia.
Kelenjar pituitary
adalah suatu struktur yang terletak dasar otak. Pada kebanyakan vertebrata,
kelenjar ini terdiri atas tiga lobus: anterior, intermediet dan posterior.
Lobus intermediet terdapat dalam kelenjar pituitari bayi tetapi pada orang
dewasa hanya merupakan sisa (vestige). Meskipun kecil ukuranya, kelenjar
pituitari memegang peranan penting dalam koordinasi kimia tubuh. Sering disebut
”nahkoda” (master gland), karena banyak sekresinya mengontrol kelenjar endokrin
lainnya. Sejumlah penelitian telah dilakukan mengenai kelenjar pituitari.
Beberapa hormon dihasilkan dari lobus anterior, salah satunya yaitu hormon
prolaktin.
2.4. Indikasi dan Kontra Indikasi
2.4.1. Indikasi
Pembentukan air susu
pada pria atau wanita yang tidak sedang dalam masa menyusui.
2.4.2. Kontra indikasi
Penyebabnya adalah
prolaktinoma (tumor yang menghasilkan prolaktin) pada kelenjar hipofisa. Pada
saat terdiagnosis biasanya prolaktinoma ini ukurannya kecil, tetapi pada pria
tumor ini cenderung membesar. Pembentukan prolaktin yang berlebihan dan terjadinya
galaktore juga bisa dirangsang oleh obat-obatan seperti fenotiazin, obat
tertentu untuk tekanan darah tinggi (terutama metildopa) dan narkotik. Penyebab
lainnya yang mungkin adalah hipotiroidisme.
2.5. Mekanisme Kerja
Pada organ glandula
mamae, prolaktin secara spesifik menstimulasi sintesis DNA dan proliferasi sel
epitel, dan juga sintesis protein susu (casein, lactalbumin), asam lemak bebas,
dan laktosa. Prolaktin secara spesifik menstimulasi laju transkripsi gen
protein susu sehingga menyebabkan stabilisasi produksi mesengger RNA. Efek
prolaktin pada sintesis DNA dan produksi kasein pada jaringan mammary in vitro
digambarkan pada grafik berikut:
Efek prolaktin pada beberapa organ
Organ
|
Efek
|
Glandula mamae
|
Sintesis DNA
|
Proliferasi sel
|
|
Sintesis protein susu
|
|
Sintesis FFA
|
|
Sintesis laktosa
|
|
Tumor mammary
|
Prolaktin-induced protein
|
Ovary
|
Corpus Luteum:
Maintenance atau regresi
|
Limfosit
|
Immunostimulasi
|
Ovary dan testis
|
Steroid biosintesis
|
Liver
|
Sintesis RNA
|
Stimulasi dekarboksilasi ornitin
|
|
Ginjal, amnion, choroid plexus
|
Osmoregulasi
|
2.6. Terapi alam yang memiliki efek
sejenis
1. Nutrisi
Setelah makan dapat
terjadi peningkatan kadar prolaktin. Protein yang terdapat di dalam suatu
makanan sangat berperan terhadap pengeluaran prolaktin. Asam amino tirosin dan
triptofan yang terdapat dalam protein, memiliki kemampuan memicu pengeluaran
prolaktin. Makanan hanya meningkatkan prolaktin pada orang yang sehat saja.
Selain makanan, minuman seperti bir juga memicu pengeluaran prolaktin.
2. Temperatur
20 menit setelah mandi sauna yang panas terjadi pengikatan prolaktin.
Peningkatan suhu lingkungan selama 1 jam dari 27 derjat celcius menjadi 45
derajat celcius meningkatkan prolaktin sebanyak 53%.
3. Olahraga
Olah raga yang berat juga dapat meningkatkan prolaktin. Bila memakan
makanan yang banyak mengandung lemak setelah olahraga yang berat, maka kadar
prolaktin meningkat lebih tinggi dibandingkan memakan makanann yang kaya akan
karbohidrat. Rangsangan pada payudara juga dapat meningkatkan kadar prolaktin.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Di dalam tubuh manusia,
terdapat banyak macam hormon sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pada
makalah ini yang kami bahas adalah mengenai hormon prolaktin. Hormon prolaktin
adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary di lobus anterior.
Fungsi utama hormon
prolaktin adalah sebagai pelancar produksi air susu. Dengan adanya manajemen
laktasi yang benar, dengan cara menyusukan bayi kapan pun bayi memerlukan, maka
prolaktin akan semakin meningkat.
3.2. Saran
Dikarenakan hormon prolaktin sangat penting dalam kehidupan manusia,
terutama bagi ibu meyusui untuk membantu melancarkan dan meningkatkan produksi
ASI, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1.
Kepada bidan selaku
tenaga kesehatan
Bidan dapat menganjurkan
kepada ibu-ibu untuk memberikan ASI saja kepada bayinya agar hormon prolaktin
yang ada di dalam tubuhnya dapat meningkat.
2.
Kepada ibu-ibu menyusui
Ibu-ibu menyusui tidak
perlu mengkhawatirkan ketersediaan ASI yang dimilikinya. Mereka harus tetap
menyusui anaknya sesering mungkin agar didapatkan hasil yang terbaik bagi ibu
dan anaknya.